Jumat, 21 Agustus 2009

Teringat pada........

Semalam ada yang menjalankan hukuman yang sudah dibuatnya sendiri. Hukuman yang menurutku lebih mementingkan kebaikkan untuk dirinya ketimbang hukuman yang menyiksa dan tidak ada sedikitpun keuntungan yang bisa aku ambil dari hukuman tersebut.
Kan selama bekerja dia selalu duduk manis, sampai pantatnya bengkak begitu, jadi dia butuh suatu pergerakan yang bisa melemaskan otot²nya yang kaku selama menatap layar monitor dan berkutat dengan segala macam laporan² yang selalu membuatnya pusing sampai² merontokkan rambut²nya yang berwarna coklat.
Hari selasa malam tuh ada yang mengajukan janji.... Jika dirinya mengacuhkan diriku.... Maka dia akan berjalan kaki keliling kota samarinda selama 2jam. Nah, karena dia telah mengacuhkan saya selama dua hari..... maka dia harus berjalan kaki selama 4jam. Hehehee....
Tapi semalam ada kabar duka dari teman SD.. Papanya yang masih berumur 51th meninggal dunia.. Jadi aku berangkat ta'ziah bareng teman² SD. Sedihnya gak bisa nemenin perjalanannya didyku keliling kota Samarinda..
Alhamdulillah jam20:15 sudah balik pulang ke rumah. Bisa nemenin didyku berpetualang keliling kota Samarinda deh...
Cerita punya cerita...... Ngobrol lanjut ngomel..... Akhirnya aku merasa didy jalannya laaaaaaaaaaaaaaaaama daaaaaaaaan paaaaaaaaaaaaaaanjaaaaaaaaang.... Soalnya dia jalan kaki tuh kuq gak nyampe² gitu. Jadinya keinget deh pas masih di Surabaya dimana kita lagi jogging dengan rute rumah-taman Bungkul-rumah...
Kalo yang namanya jogging kan pake acara lari pagi dunk...... Yah sud Lah berlarilah saya dengan didy menyusuri jalan tikus.
Pas udah nyampe gudang buah²an setelah rel kereta, menengoklah aku ke belakang.. Soalnya dari tadi aku ngomong koq diliatin orang² yang pada senyum² simpul gitu... Ternyata eh ternyata..... Didyku HILANG!!!
Yupz didy tak ada di belakangku....
Akhirnya aku kembali menyusuri jalan tikus yang aku lewati. Tapi..... Sampai di dekat rumah aku belum juga lihat batang hidungnya yang segede timunsuri itu. Aku pikir mungkin udah nunggu aku di depan pagar rumah. Kan dia juga yang bawa kunci rumahku.
Makin shock aku waktu lihat di depan pagar rumah tidak ada seonggok gumpalan daging itu.
Langsung saja aku telpon HaPenya. Yang CDMA aku hubungi beratus² kali.. Tidak ada tanda² telponku bakal di jawab. Yang GSM aku hubungi juga... Lah koq suara deringnya ada seperti di ruang tamuku.. Wedew..
Jadilah aku menunggu duduk semdirian di depan pagar..
10 menit berlalu.. Tak ada tanda² didyku muncul.
20 menit berlalu.. Masih juga tak ada tanda² didyku muncul.
30 menit berlalu.. Kulihat diujung jalan kompleks rumahku.. Tetap tak ada kehidupan.
Setelah 1jam berlalu aku menunggunya... Kembali aku berkeliling jalanan yang tadi aku telusuri bahkan ke jalan² besar juga aku teliti dengan jeli untuk melihat sosok didyku. Sampai di depan R.S.A.L dr.Ramelan, tiba² terdengar suara seperti lonceng yang tergantung di leher sapi. Aku segera menghampiri suara itu. Dan benar saja... Kulihat didy terengah² sambil ngomel² dan merangkul pundakku yang kemudian dia bilang sengaja meninggalkannya sendirian di belakang.
Dia bercerita kalo tadi sudah sampai di Taman Bungkul lalu dia berkeliling mencari sosok paling imut di sana. Tapi tak ia temukan. Setelah dia berkeliling (entah berapa kali) dia memutuskan untuk pulang ke rumahku, kembali dengan berjalan kaki. Di perjalanan menuju rumahku.. Dia bertemu dengan sesosok pria berkepala plontos dan berbody G.I.JOE yang menawari untuk diantar pulang dengan sepeda motor. Tapi didyku menolak dengan halus. Pria itu tidak menyerah.... Didyku tetap diikuti. Malahan didyku diajak untuk menemaninya ke suatu tempat yang menurut didy adalah tempat tinggal si G.I.JOE.
Itu sebabnya dia buru² berlari ke arahku dan merangkulku agar si G.I.JOE sadar bahwa didyku adalah lelaki normal.
Sedangkan aku hanya bisa tertawa terbahak² saat kami berjalan menuju rumah.
Sampai saat ini pun aku masih sering tertawa bila mengingat peristiwa yang menggelikan. Apalagi semalam aku sempat menggodanya, kalo² ada G.IJOE lain yang ada di Samarinda yang menawarinya pulang.. Dan didy cuma bisa bilang "teruuuuuuuuuussssssss"
Hahahahahahahahaaa....

1 komentar:

  1. terimakasih sudah mengingat-ingat memory itu.
    rupanya berkesan sekali

    BalasHapus